Petinju Populer dari Tiongkok

Dalam olahraga tinju, Tiongkok tidak terlalu memiliki sejarah tinju yang berarti. Meskipun dimulai pada tahun 1920-an ketika pertama kali bertarung di jalan-jalan Shanghai dan Guangzhou yang merupakan kota pelabuhan negara tersebut.

Karena olahraga tinju identik dengan kekerasan dan memiliki unsur kebarat-baratan. Presiden Mao yang xenophobia melarang olahraga tersebut di Tiongkok.

Sejak larangannya dicabut pada 1986, olahraga ini akhirnya memasuki milenium baru ketika mereka memenangkan setidaknya satu medali dalam lima pertandingan Olimpiade terakhir. Hingga akhirnya memiliki pertandingan di Beijing dimana mereka memenangkan sepasang emas yang akhirnya membuka semua jalan.

Disini, kita akan melihat petinju paling populer yang juga dijuluki dengan Raksasa tidur yang bangun.

Jangan lupa nikmati bonus menarik dari M88 Mansion, Klik disini.

Zhou Shiming

Petinju-populer-Tiongkok-2

Petinju kelas terbang yang satu ini adalah petinju asal Tiongkok yang paling populer. Negara ini bahkan sangat berhutang budi padanya dalam menjadikan tinju sebagai olahraga mainstream di sana.

Zhou Shiming pertama kalinya menembus kancah amatir dengan medali perungu kelas terbang ringan di Athena pada tahun 2004. Tetapi momennya datang empat tahun kemudian di Beijing dan terulang pada 2012 saat menutup karirnya dengan memasukkan tiga gelar AIBA World atas namanya.

“The Fists of Gold” menjadi pro setelah London dan itu adalah kenangan yang tak terlupakan mengingat ini merupakan momen singkat (9-2, 2 KO). Saat itu, ia memenangkan sabuk kelas terbang WBO yang kosong pada tahun 2016 dengan keputusan menang secara mutlak atas Petinju Thailand, Prasitsak Phaprom.

Xu Can

Petinju-populer-Tiongkok-3

Berasal dari Fuzhou dan merupakan putra dari seorang pembuat roti, petinju kelas bulu ini telah naik kelas untuk memperebutkan sabuk. Gaya agresifnya sangat disenangi para penggemar pertarungan saat ia dijuluki “Monster” (18-3, 3 KO) untuknya.

Pada tahun 2019, Xu mengalahkan Jesus Rojas dari Puerto Rico untuk mengklaim gelar World Boxing Association (WBA) dalam keputusan bulat. Hingga menjadikannya juara dunia tinju Tiongkok ketiga. Tetapi dua tahun kemudian ia menyerahkan kepada Leigh Wood setelah penghentian ronde terakhir.

Zhang Zhilei

Petinju-populer-Tiongkok-4

“Big Bang” adalah yang terberat dalam daftar ini, dan ia membuktikan bahwa julukan big bang memang pantas untuknya. Karena tingkat KO nya yang mengesankan di prestasi penampilannya dan memperkuat status pesaingnya di divisi kelas berat yang sudah terisi penuh.

Sebuah kesalahan besar yang terlambat untuk kelas pro karena karir amatirnya yang panjang dan memuncak dengan medali perak kelas berat super di Beijing 2008. Zhang menebus waktu yang hilang dengan cukup mengesankan, menempatkan orang-orang seperti mantan rival amatirnya seperti Anthony Joshua dalam sebuah peringatan.

Petinju kidal / southpaw ini membiarkan tangan kirinya yang berbicara, karena ia memiliki tingkat KO yang mengesankan (19 dari 24 kemenangannya). Ia hanya bermain imbang dengan Jerry Forest, satu-satunya pertandingan yang kurang mengesankan untuknya. Ada pada satu titik dari 22 kemenangan beruntunnya, ia membuat sembilan penghentian berturut-turut.

Zhang Xiyan

Petinju-populer-Tiongkok-5

Satu-satunya wanita dalam daftar ini, Zhang adalah seorang petinju wanita asal Tiongkok. Jauh sebelum Zou datang dan bersamaan dengan Gao Lijun serta Wang Yanan telah merintis jalan bagi petarung wanita Tiongkok untuk mengukir karir diatas ring dengan eksploitasi peraih gelar dunia mereka. Termasuk diantaranya adalah olahraga tinju ataupun seni bela diri campuran.

Sangat disayangkan bahwa atlet tinju wanita di olimpiade hanya berlangsung selama satu dekade penuh setelah kemenangan Kejuaraan Dunia Amatir Wanita sebagai kelas bantam.

Namun, itu tidak menyurutkannya saat dia memenangkan gelar dunia pada tahun 2006, mengalahkan Alicia Ashly saat dia mendapat anggukan dari ketiga juri untuk mengklaim sabuk ringan wanita WBC di Chengdu.

Setelah karirnya berakhir pada tahun 2012, dia sekarang menjadi pelatih tim nasional mereka.

Xiong Zhao Zhong

Petinju-populer-Tiongkok-6

Terdengar aneh saat petinju wanita memberi gelar petinju dunia profesional pada negara Tiongkok. Apalagi ketika gelar ini diberikan lebih cepat ketimbang petinju pria. Tetapi itulah yang terjadi disini seperti yangharus dilakukan oleh mantan penambang batu bara. Kerja keras.

Dijuluki sebagai Little Bear atau beruang kecil, Xiong Zhao Zhong membuat sejarah di kampung halamannya di Kunming pada 2012. Ia mengalahkan Javier Martínez Resendiz dari Meksiko untuk merebut sabuk kelas jerami WBC.

Setelah kehilangan sabuk juara dari Oswaldo Novoa dua tahun kemudian, Xiong melakukan pukulan terbaik berikutnya dengan mengambil Hekkie Buddler dari jarak jauh di Monaco hanya untuk kalah dengan sabuk WBA dan IBO Afrika Selatan yang menjadi taruhannya.

Xiong pensiun pada tahun 2018 setelah disingkirkan oleh Knockout CP Freshmart pada kartu skor nya yang ternyata menjadi “swansong-nya”, karena ia gagal merebut sabuk WBA Thailand sebagai penantang.

Jangan lupa nikmati bonus menarik dari M88 Mansion, Klik disini.