Home » Kebiasaan Latihan Olahraga Manny Pacqiao

Kebiasaan Latihan Olahraga Manny Pacqiao

Legenda tinju Filipina, Manny Pacqiao dikenal memiliki etos kerja yang berbeda. Tidak peduli apapun profesi nya, mulai dari seorang atlet hingga tokoh politik, Manny Pacqiao tetap bisa profesional.

Mantan juara dunia delapan divisi ini sangan konsen untuk menjaga vitalitas tubuhnya agar tetap fit. Meskipun ia sudah tidak aktif bertarung di ring tinju, ia tetap menjadi inspirasi bagi calon petinju yang ingin mengikuti jejaknya.

Pacman telah mengalokasikan enam hari seminggu untuk berlatih secara intens sebelum pertatrungan besar. Ia memulai rutinitas hariannya dengan lari pagi dengan jarak 10 mil, kemudian plyometric atau olahraga kombinasi antara melompat dan push-ups. Semua aktifitas pagi ini dihabiskan dalam waktu 90 menit.

Juara Dunia Delapan Divisi, 𝐌𝐚𝐧𝐧𝐲 ‘𝐏𝐚𝐜-𝐌𝐚𝐧’ 𝐏𝐚𝐜𝐪𝐮𝐢𝐚𝐨, melakukan pemanasan untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk pertandingan selanjutnya.

Kemudian, dia akan pergi ke gym setelah sarapan dengan porsi yang cukup banyak. Maklum, jadwal latihannya yang cukup banyak membuatnya harus memiliki asupan gizi yang maksimal. Bayangkan, dari Senin hingga Kamis, ia harus menyelesaikan 15 ronde sparring ditambah 10 ronde heavy bag beserta dengan teknik kecepatannya. Kemudian pada hari Jum’at, dia akan bertukar pasangan untuk sparring hingga 20 ronde dan masing-masing 3 set untuk double end. Jangan lupakan speed bag untuk menyempurnakan kecepatan dan refleks tangannya.

Dan bagaimana dengan keberanian yang dimiliki Manny Pacquiao?

Menariknya, Manny Pacqiao memiliki kombinasi latihan ab dan core termasuk 1.000 x sit up untuk mengakhiri rutinitas hariannya. Ini dilakukannya sejak kekalahan KO dari Medgoen Singsurat pada tahun 1999. Ia bersumpah tidak akan pernah dikalahkan dengan tembakan satu tubuh lagi.

Selanjutnya, jika Manny Pacquiao tidak dalam mode bertarung, ia tetap menjaga vitalitas dirinya dengan bermain basket hingga empat jam sehari.

Sebagai hasilnya, ia membuat tubuh dan tangannya selayaknya mesin yang tak bisa dihentikan. Berkat kedisiplinan, dedikasi, dan kerja kerasnya, ia sukses menggabungkan tangan yang berat, cepat dan badan yang kuat untuk bertarung.