
Gaya Tinju Manny Pacquiao Yang Tidak Orthodox
Manny Pacquiao bukanlah petinju ortodoks karena dia kidal. Tapi karena mengacu pada ketangguhannya ketika mengacu pada persenjataan serangan yang tidak ortodoks.
Pada artikel ini, kami akan melihat sisi unik Pacquiao sebagai atlet tinju yang berbeda dari yang lain. Jika Anda menggabungkan kekuatan Mike Tyson dengan kecepatan tangan “Sugar” Ray Leonard, maka gabungan tersebut melahirkan Manny.
Namun demikian, butuh beberapa waktu baginya untuk berkembang menjadi petinju yang agresif dan memiliki kemampuan super yang sudah ada pada dirinya.
Apa yang membuat orang-orang melihat penduduk asli Mindanao ini diawal karirnya adalah saat menyaksikan kekuatan pukulannya. Seperti yang dinyatakan oleh para juri, pukulannya yang ia buat adalah pukulan dengan kekuatan besar.
Kecepatan setara dengan kekuatan, petinju legendaris 𝐌𝐚𝐧𝐧𝐲 ‘𝐏𝐚𝐜-𝐌𝐚𝐧’ 𝐏𝐚𝐜𝐪𝐮𝐢𝐚𝐨 memiliki keduanya. Dengan speed bag, ia melatih timing, akurasi, power, dan gerak kaki secara maksimal.
Buktinya adalah rasio KO Pacquiao, dengan hanya 23 dari 62 kemenangannya, yang berarti presentase KO adalah 63%. Sebagian besar kemenangannya ia peroleh justru di momen terakhir karir ya sebagai petinju. Kekuatannya tetap diperhitungkan meskipun usia nya yang sudah tidak muda lagi.
Dengan pertarungan profesional ke 55 “Pacman”, kemenangan TKO melawan Miguel Cotto, 38 dari kemenangannya adalah melalui penghentian pertandingan. Ada periode antara 1997 dan 2006 di mana semua kemenangannya disingkat sebagai kontes. Karena untuk menempatkan petinju handal di nomor teratas maka ada rangkaian 20 pertarungan yang terjadi. Jika hal tersebut terjadi, maka hakim atau juri tidak diperlukan dalam menentukan hasil pertandingan.

Jadi, ada saat ketika dia sudah stabil dalam karir tinju nya tetapi lawan-lawannya sudah mempelajari kekuatannya. Maka, hadirlah pelatih terkenal Freddie Roach, pria yang bertanggung jawab dalam mengubah Pacquiao menjadi petinju agresif. Manny menjadi seorang pejuang yang lebih cerdas dan bukan hanya seorang aktor KO.
Melalui pengawasan dan bimbingan Roac, Manny meningkatkan skill pertahanan tubuh yang membuatnya menjadi petinju yang mematikan. Analis tinju bahkan menjadi kagum dengan juara delapan divisi itu ketika ia mulai memberikan pukulan pada titik yang unik pada target lawannya. Ada foto-foto Manny yang menunjukkan ketika ia mendaratkan pukulan sambil memalingkan muka dan merunduk.

Ada pula tambahan peningkatan kondisi tubuhnya. Ia sekarang bisa bertahan lebih lama ketika bertarung diatas ring. Karena skill Manny untuk menghitung strategi sangat dibutuhkan ketimbang mengamuk ketika bertanding.
Kemudian, dia menjadi mesin yang tak bisa dihentikan dan mengejutkan sang lawan. Seorang petarung yang mampu menguasai lawan dengan cara apapun, baik dengan kekerasan maupun dengan kelicikan. Memang, Pacquiao berubah menjadi sebuah mesin yang mampu menyerang lawan melalui aliran yang bukan ortodoks.